Senin, 03 Oktober 2011

Nurhayati Bantah Praktek Asusila

MUARA BUNGO, TRIBUN - RN (20) menangis saat dibawa ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Bungo. Selain takut, ia baru pertama kali terjaring razia petugas pengawal perda ini.

"Saya menangis karena takut dibawa ke sini," kata RN menjawab pertanyaan Tribun, Senin (3/10).Ia terjaring razia di café sekitar pukul 14.00. Pengakuannya, ia dan rekan lainnya bukanlah wanita yang melayani lelaki hidung belang, melainkan hanya menemani tamu yang datang ke cafe untuk minum. "Kami hanya menuangkan minuman bagi para tamu dan menghibur dengan karaoke," sebutnya.Hasil pekerjaan itu, setiap bulan memperoleh gaji Rp 300 ribu. "Di sini gaji kami Rp 300 ribu. Kita tidak ada macam-macam," kilahnya. Selain RN, Pol PP juga mengamankan empat wanita lainnya, yakni TR (24), YY (26), AN (25), dan AD (27). Lima wanita itu berasal dari Pulau Jawa.Pemilik café, Nurhayati juga membantah kelima wanita yang terjaring razia adalah pekerja asusila, termasuk usaha cafenya. Ia menegaskan akan memecat pekerjanya, jika diketahui melakukan perbuatan tersebut. "Aturan di tempat saya, kalau ada cewek yang bisa dibawa akan langsung saya pecat," tegasnya.Ia juga mengatakan usaha café yang dilakoni selama ini tidak mengganggu dan telah mendapat izin dari warga sekitar. "Warga sekitar mempersilakan. Mereka bilang, silakan saja namanya juga cari rezeki," ucapnya menirukan ucapan warga sekitar.Sementara itu, Kepala Kantor Satpol PP Bungo, Djusri Ramli didampingi Kasi Op Abdullah mengatakan, pihaknya telah memantau aktivitas café. Berdasarkan laporan anggota Pol PP, wanita yang berada di café diketahui bisa melayani lelaki hidung belang."Makanya kita razia dan kita menemukan ada lima wanita di sana," ujarnya.Lima wanita yang terjaring razia akan dimintai keterangan terkait dugaan perbuatan asusila. "Kita masih minta keterangan mereka. Namun yang telah kita ketahui usaha tersebut tidak mengantongi izin," sebutnya.Pemilik café berjanji akan membuat izin dan tidak akan menerima wanita yang akan berbuat asusila. "Mereka telah membuat surat pernjanjian," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar